ISE & SSE
Dalam menangani suatu kasus, terkadang kita perlu untuk mengetahui “akar” permasalahan dimana kasus ini bermula. Biasanya akar yang dimaksud terjadinya pada masa kecil, dimana pada saat-saat tersebut kepribadian seseorang belum stabil dan mudah “terusik” oleh suatu kejadian yang dianggap penting.Sebagai contoh, pada seseorang yang memiliki keluhan “tidak percaya diri jika berbicara di depan umum”, seringkali diakibatkan oleh suatu kejadian penting di masa kecil. Perilaku manusia seperti pohon, memiliki daun, ranting, batang, dan akar. Jika pada “akar” dilakukan sesuatu, maka akan mengakibatkan perubahan pada “daun” yang dianggap sebagai “symptom”. Hal inilah yang mendasari konsep pentingnya untuk melakukan “discovering the root cause” pada kasus-kasus tertentu. Dengan memahami “akar permasalahan”, maka kita dapat melakukan “perbaikan keadaan” di tingkat akar, yang selanjutnya akan mempengaruhi perilaku di masa kini.
Kejadian yang mengawali suatu permasalahan, yang biasanya terjadi di masa kecil, dikenal dengan nama Initial Sensitizing Event (ISE). Akan tetapi perlu dicatat bahwa tidak setiap ISE akan membawa pengaruh ke perubahan perilaku di masa datang. ISE baru benar-benar menjadi akar dari suatu permasalahan jika terdapat kejadian-kejadian penguat berikutnya setelah munculnya ISE tersebut. Kejadian-kejadian penguat tersebut dinamakan dengan Subsequent Sensitizing Event (SSE).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar