Client Center Therapy
Client Center Therapy
(CCT) merupakan “mazhab” baru di dunia Hypnotherapy, dimana dalam
konsep CCT ini Client ditempatkan sebagai “sentral” dalam seluruh proses
therapy yang diterapkan.
Bermula dari Hypnotherapy di masa silam (awal abad ke 20) yang lebih bernuansa Authoritarian, dimana Client hanya dalam posisi “pasif” alias “pasrah” untuk menerima sugesti atau saran dari seorang Hypnotherapist yang umumnya menerapkan teknik “Direct Suggestion” saja. Faktanya proses Hypnotherapy semacam ini sangat tidak efektif, dan dianggap tidak dapat “menyentuh” archetipe dari Client. Prosentase kesembuhan melalui teknik Hypnotherapy sangatlah kecil, sehingga teknik lain seperti Psychotherapy justru lebih diminati.
Sejalan dengan perkembangan pengetahuan Hypnotherapy itu sendiri, melalui berbagai tokoh-tokoh pembaharu, antara lain : Milton H. Erickson, Charles Tebbets, Dave Elman, dll., paradigma Hypnotherapy mulai bergeser, yaitu menempatkan Client sebagai sentral.
Prinsip dasar dari CCT adalah menganggap bahwa Client-lah sebagai pihak yang paling mengetahui permasalahan apakah yang sesungguhnya telah terjadi, demikian juga Client-lah yang akan mengetahui sumber-daya (resources) apakah yang dapat dipergunakan untuk penyembuhan. Dalam CCT, seorang Hypnotherapist lebih berperan sebagai fasilitator untuk membantu Client menemukan permasalahannya, menemukan penyelesaiannya, dan mengintegrasikannnya. Dalam perannya sebagai seorang fasilitator, maka seorang Hypnotherapist menggunakan berbagai teknik Hypnotherapeutic yang umumnya diterapkan secara “permissive”.
Bermula dari Hypnotherapy di masa silam (awal abad ke 20) yang lebih bernuansa Authoritarian, dimana Client hanya dalam posisi “pasif” alias “pasrah” untuk menerima sugesti atau saran dari seorang Hypnotherapist yang umumnya menerapkan teknik “Direct Suggestion” saja. Faktanya proses Hypnotherapy semacam ini sangat tidak efektif, dan dianggap tidak dapat “menyentuh” archetipe dari Client. Prosentase kesembuhan melalui teknik Hypnotherapy sangatlah kecil, sehingga teknik lain seperti Psychotherapy justru lebih diminati.
Sejalan dengan perkembangan pengetahuan Hypnotherapy itu sendiri, melalui berbagai tokoh-tokoh pembaharu, antara lain : Milton H. Erickson, Charles Tebbets, Dave Elman, dll., paradigma Hypnotherapy mulai bergeser, yaitu menempatkan Client sebagai sentral.
Prinsip dasar dari CCT adalah menganggap bahwa Client-lah sebagai pihak yang paling mengetahui permasalahan apakah yang sesungguhnya telah terjadi, demikian juga Client-lah yang akan mengetahui sumber-daya (resources) apakah yang dapat dipergunakan untuk penyembuhan. Dalam CCT, seorang Hypnotherapist lebih berperan sebagai fasilitator untuk membantu Client menemukan permasalahannya, menemukan penyelesaiannya, dan mengintegrasikannnya. Dalam perannya sebagai seorang fasilitator, maka seorang Hypnotherapist menggunakan berbagai teknik Hypnotherapeutic yang umumnya diterapkan secara “permissive”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar